Sabtu, 15 Juni 2013

"Beautiful Namja"




Cast :: Ren
Other Cast :: other member in NU'EST
Summary :: beberapa namja terlahir dengan beberapa kelebihan termsuk wajah yang cantik
Warning :: don't jelous with Ren ok!!



..........................................................OoooooooooooooooooooooooooooO......................................



Aku tidak pernah menginginkan mempunyai wajah manis. Terlebih cantik. Hal itu sangat menyiksaku. Bahkan, saat aku harus masuk kedalam sebuah entertaiment dan sesaat mengikuti audisi. Pihak panitia hampir tidak percaya jika aku adalah namja.

"Ini adalah audisi untuk boyband bukan untuk girlband," itulah ucapan yang terekam di otakku hingga kini.



......................................................OoooooooooooooooooooooooooooooooO..................................



Ren memperhatikan bayangan dirinya di permukaan cermin. Seorang hairdresser yang baru saja menyelesaikan proses make overnya berdecak kagum melihat wajah namja itu.

"Bahkan ia tak mempunyai sisi namja sekalipun saat ini," ucap hairdresser itu kepada asistennya sambil melihat Ren dari segala arah.

Ren memegangi rambut blondenya yang tergerai hingga sebatas dadanya. Siapa di bayangan di cermin tersebut? Apakah ini dirinya? Bibir bentuk hatinya tersenyum lebar.

"Gomawo hyung, kau membuatku tampil seperti yang ku inginkan. Malah lebih cantik dari yang ku duga," kedua mata kecilnya tersembunyi di balik senyum dan eyelinernya yang hitam legam.


"Cheomayoo... A-yo, cepatlah bergegas ke lokasi pengambilan teasermu,"


------


"Omo~" semua mata kru dan member NU'EST memandang kagum pada seorang yeoja yang mulai masuk ke dalam ruang take teaser mereka.

JR bangkit dari duduknya, tangannya kirinya mengangkat bahu Minhyun. Sementara tangan kanannya menepuk pipi kanan dan kirinya bergantian.

"Who is she? Oh, God. It's Ren? It's really?" Aron berusaha menyadarkan dirinya.

Baek ho tersenyum hangat, bahkan ia sudah menduga akan ada kejutan dari namja manis itu.

"Annyeong..." Sapa Ren dengan begitu hangat.

"Annyeong..." Ucap seluruhnya secara serempak tanpa membutuhkan aba-aba.

Minhyun melirik ke namja cantik itu, lalu tertawa geli.

"Waeyo?" Ren berkedip menatap Minhyun.

Namja berambut panjang itu kini mengerucutkan bibirnya. Ada yang salah pada dirinya?

"Lihat," Minhyun menunjuk kearah bawah.

Semua member kini melihat kebawah mengikuti pandangan Minhyun. Glekk.. Ren menelan salivanya.

"Haha.. Bagaimana bisa seorang fashonista tampil dengan sepatu seperti ini?" Ucap salah seorang stylist.

Ren menahan rona merahnya yang tak sabar untuk muncul ke permukaan pipinya yang halus. Sepasang matanya menangkap sebuah benda agak menjijikan melekat di sepatunya.

"Ya, biar bersihkan," JR mengambil sapu tangan di sakunya.

"Biar aku saja," Aron melangkah cepat.

Namun, seorang namja berambut dark blonde bergerak lebih cepat. Dengan tangannya sendiri ia membersihkan kotoran tersebut dari sepatu Ren.


----


"Ya, biar bersihkan," kulihat arah suara tersebut, namja berambut hitam dan berwajah innocent mengambil sapu tangan dari sakunya.

"Biar aku saja," Aron melangkah cepat.

Aku tak tahu mengapa mereka jadi lebih agresif padaku. Tapi, yang sangat mengejutkan adalah... Baek Ho.. Tanpa aku sadari sebuah tangan tulus mengelap sepatuku dengan tangannya sendiri tanpa perantara apa pun.

"Mwo?" Ucapan itu terlontar sekilas dari mulut Minhyun.

Yah, meskipun itu hanya sekilas namun tertangkap jelas di gendang telingaku ini.

DEG

Omo~ apa ini? Mengapa detakan jantungku terasa terhenti saat Baek Ho selesai membersihkan sepatuku dan kedua mata kami saling bertemu. Entah mengapa saat itu juga kurasa waktu terhenti. Aku tak mampu mendengar suara apa pun selain detakan jantungku. Hingga akhirnya sebuah simpul senyum terbingkai di wajahnya yang sangat mainly.

"Sudah bersih, sekarang mulailah untuk teasermu," Baek Ho mencoba untuk kembali berdiri, melihat sekeliling yang mempusatkan perhatiannya kepada kami, lalu pergi meninggalkan situasi yang membuat hatiku kacau.


"Akhh.. Baek Ho, kenapa kau menghancurkan moodku," JR pergi.

"Baiklah, sekarang hanya kau yang belum take untuk teaser. Kalau begitu bersiaplah," ucap asisten kami sambil sibuk dengan berkas-berkas.


-----


Ren melangkahkan kakinya ke toilet. Seorang namja berdiri sempurna menatap bayangannya di kaca. Tak ada yang ia lakukan, tatapannya hanya kosong, mungkin juga pikirannya. Karena kran di depannya di biarkan menyala.

"Hyung, kau ini boros air," Ren mematikan kran dihadapan namja eye-smile princes itu.

Kehadiran Ren akhirnya dapat membuyarkan pikiran Baek Ho. Selimut kegugupan membuat wajahnya sedikit memucat, kelakuannya pun tak ayal salah tingkah.

"Hyung, bagaimana rambutku?" Ren menata rambutnya dihadapan cermin.

Baek Ho melihat namja cantik itu secara keseluruhan. Glekkk... Tak kuasa dirinya menahan salivanya yang terasa penuh. Yepeo.. Itulah kata yang sebetulnya ingin Baek Ho katakan namun tak kunjung ia lontarkan.

"Ya, sebaiknya kau potong saja rambutmu itu. Aku tidak suka jika kau jadi terlalu cantik," ucap namja itu sambil berlalu.

"Mwo?" Ren mengerucutkan bibirnya lalu menoleh kebelakang, menatap punggung Baek Ho yang terlihat begitu hangat.


----


Tiga buah kamera profesional kini diarahkan fokus ke Ren. Namja manis itu kini berdiri di tengah, seorang namja bertopi memberikan instruksi kepada namja berambut panjang itu.

"Kau hanya perlu berpose layaknya seorang selebritis atau diva, arasseo?" Tanya orang itu untuk memastikan bahwa Ren telah mengerti apa yang harus ia lakukan.

"Arasseo..." Ucap Ren begitu singkat.

Beberapa kamera siap menangkap pose dari Ren. Sebuah kacamata berduri menghias indah di depan kedua matanya.  Ren bergaya sebagaimana instruktur dari sang pengarah gaya.

Sebuah gunting silver tiba-tiba saja keluar dari saku jasnya.  Dan, dengan begitu mudah Ren memotong rambutnya dihadapan kamera yang masih merekamnya.

"Mwo.. Apa ini bagian dari script?" JR mendelik tak percaya.

"Aigoo.. Ren ku yang cantik, kemana rambut panjangmu hemm??" Gumam Aron sambil meremas tangannya kesal.

"Cihh.. Jelas ini bukan bagian dari script," Minhyun membuang pandangannya.

Sementara Baekho hanya terdiam dengan sebuah senyuman smirk. Ren memandangi kedua bola mata Baekho dan tersenyum seakan puas dengan yang telah ia lakukan tadi.



TBC….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar